Pati - Saat Dulu pada hari Senin adalah awal pekan untuk masuk sekolah para murid, sehingga anak-anak utamanya yang masih duduk di bangku SD,SMP,SMA dan SMK Sederajat lainnya, selalu bersemangat untuk mengikuti pelajaran di bangku kelas masing-masing pada sekolahan masing-masing.
Setelah dan/ atau sebelumnya satu hari untuk libur, hari Minggu mempunyai kesempatan untuk bermain karena memang hanya hari itu yang juga selalu ditunggu sehingga kendati hanya satu hari bebas dari kegiatan sekolah anak-anak ini tentu lebih semangat bukan seperti di saat masa pandemi Covid-19 saat ini yang sudah berbulan-bulan. Mereka tidak lagi mengenal bangun pagi untuk persiapan berangkat sekolah, maka hal tersebut pun dilakukan suka-suka.
Dengan demikian, setiap hari tidak mengenal itu hari Minggu ataupun Senin karena jadwal tersebut barang kali sudah hilang dari catatannya karena memang sudah tidak pernah dibuka, sehingga yang biasa mereka kerjakan sehari-hari akhirnya menjadi lupa semua, dan bahkan anak-anak ini mandi pagi pun sudah tidak biasa lagi.
Terlebih, jika baru bangun tidur sudah ada teman yang ramai-ramai menjemput untuk bersama-sama keliling di tempat yang kiranya bisa memberikan nuansa tersendiri kepada mereka yang selama ini benar-benar sangat menjenuhkan, maka pilihan yang dilakukan jika mereka itu tinggal di pedesaan adalah berjalan keliling desa entah mencari apa?, karena yang penting mereka ingin beramai-ramai bersama teman seperti saat ketika masih masuk sekolah.
Di sinilah bukti, bahwa libur yang sangat panjang dan tak terbatas di masa pandemi ini merupakan kendala besar bagi mereka dalam menghadapi tugas-tugas belajar dengan sistem jarak jauh (Daring) yang memang sama sekali tidak ada dinamika yang menantangnya untuk menyelesaikan tugas-tugas sebagaimana ketika harus melaksanakan pembelajaran dengan model tetap muka(duduk dibangku sekolahan).
Ironisnya pada saat ada tugas Ujian dan/ atau Tes Smaster sekolah yang mengerjakan soal tersebut adalah orang tua si murid dan/ atau Saudaranya yang mengerti akan jawabannya, jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, lalu mau dibawa kemana Para Penerus Bangsa kita ini?.
Sedangkan Disisi lain, Mall-mall besar dan/ atau swalayan masih tetap buka seperti biasa dengan dalih setiap para pengunjung harus menaati protokol kesehatan(prokes) dan/ atau Rapit test,lalu kenapa sekolahan masih tetap tutup.
Secara tidak langsung jika hal ini dibiarkan berlarut-larut,tanpa disadari maka akan menjadi sosok anak yang liar, dan bisa jadi mereka banyak yang nikah dini, akibat dampak dari pergaulan bebas, karna jenuh selalu Dirumah aja, sehingga dalam jumlah waktu yang leluasa mereka asik berpacaran dan memutuskan untuk Menikah Dini Baca Juga LINK banyaknya permintaan Dispensasi (nikah dibawah umur).
(RN)
0 Komentar