Dulu Pati Terkenal Kota Seribu Paranolmal Sekarang Pati Terkenal Kota Seribu Prostitusi


Pati - Sangat memprihatinkan keadaan moral dan mental Pemimpin Kabupaten bertajuk Pati Bumi Mina Tani ini. Pasalnya, ditengah kemegahan dan keindahan tata kota serta kemajuan disektor perekonomian, kini di Kabupaten Pati muncul penyakit perusak mental dan moral generasi anak bangsa yang kian sulit dikendalikan.


Penyakit tersebut ialah tempat caffe karoke mesum, dan sejumlah tempat lokalisasi disepanjang jalan Pantura dan tempat-tempat lainnya, serta salon esek - esek  berlokasi ditengah kota yang semakin kian menjamur, Pemerintah Kabupaten Pati seolah-olah dibuat lemah syahwat dan tak berdaya untuk menghadapi maraknya para pelaku bisnis lendir di bumi tanah kelahiran syeh jangkung ini.


Ironisnya, berdasarkan penelusuran dilapangan, para pekerja dan pelaku bisnis haram tersebut bukan warga asli Kabupaten Pati, tapi dari luar kota, Contohnya di Lokalisasi Lorong Indah (LI) yang terletak  diKecamatan Margorejo Pati, mayoritas pengelola dan pekerja rumah bordil dan/ atau tempat pelacuran tersebut kebanyakan dari warga luar kota.


Sikap dan sifat warga masyarakat Kabupaten Pati yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya andap asor serta ramah tamah terhadap sesama manusia, ditenggarai dimanfaatkan oleh para oknum pelaku bisnis haram tersebut Diduga melakukan aksi suap-menyuap (kongkalikong) terhadap oknum pejabat publik yang gila akan materi tanpa pernah memikirkan moral dan mental generasi anak bangsa.

Diduga Karena adanya aksi suap-menyuap tersebut, acap kali mereka terlibat aksi kucing-kucingan dengan oknum anggota petugas keamanan, pasalnya razia yang akan digelar ditengarai sudah bocor terlebih dahulu sehingga mereka semua tutup saat dirazia, dan tanpa hasil karna Diduga ada konspirasi sesamanya.


Sementara Bupati beserta jajaran hanya bisa duduk terdiam tanpa pernah mengambil tindakan sama sekali, mesti banyak tokoh ulama besar yang ikut bersuara agar Pati bersih dari tempat maksiat. Namun bagi para elit pejabat di Pati mengagap semua itu hanya sebuah angin lalu.

Jika kali jodo di Jakarta mampu diratakan Ahok, Ndoli di Surabaya dibubarkan Walikota Risma, Akan tetapi kali ini di Pati tempat prostitusi malah terkesan akan dijadikan tempat destinasi pariwisata unggulan pelepas syahwat, Sangat disayangkan jika Kabupaten Pati harus kehilangan kewibawaan (Tidak punya nyali), sebagai kota tua yang banyak menyimpan kearifan budaya lokal serta sejarah tentang cerita dan kisah kesaksian para tokoh pendiri Kabupaten Pati hanya gara-gara tempat prostitusi.


Dulu Kota Pati terkenal kota Seribu Paranormal Ada Bos Edi ketua paranormal se Indonesia,Mbah Roso,Jeng Asih,Dewi sedap malam dan lainnya nan sekarang hanyalah tinggal Nama, namun kenapa sekarang menjadi kebalikannya?. Kota Pati terkenal dengan kota tempat praktek Prostitusi, lagipula bukankah semuanya sudah jelas diatur dalam perundang-undangan dan disebutkan pasal-pasalnya dengan jelas.


Berdasarkan Pasal 296 KUHP yang 
menyatakan bahwa : “Barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain dengan orang lain, dan menjadikannya sebagai pencarian atau kebiasaan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak lima belas ribu rupiah”.dan Pasal 506 KUHP menyatakan bahwa “Barang siapa menarik keuntungan dari perbuatan cabul seorang wanita dan menjadikannya sebagai pencarian, diancam dengan pidana kurungan paling lama satu tahun”.

Semuanya sudah jelas disebutkan dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana ( KUHP ) namun kenapa Pemkab Pati Tetap saja TIDAK PUNYA NYALI  untuk menutupnya,Baca juga Menunggu nyali Pemkab untuk menutup tempatb praktek Prostitusi ternyata hukum dipati masih tumpul dalam menyikapi kasus prostitusi, yang saat ini lagi marak dan bebas bergerak diberbagai titik Lokasi seperti : Baca Juga Linknya . Kembalikan Wibawa Kota Pati Dengan Julukan Kota Seribu Paranormal , kota Pati Menunggu Orang Seperti Ahok dan Risma.


(RN team)


Iklan mpn

Posting Komentar

0 Komentar