JUM'AT BERKAH 106 : Mengetahui Arah Perjalanan Hidup



Religi - hidup adalah sebuah perjalanan menuju kampung halaman yang Sejati, yaitu surga negeri keabadian, jangan sampai tersesat jalan menuju neraka yang mengerikan.

Allah ﷻ berfirman,

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

"Dan berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, maka bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal." (Al-Baqorah: 197)

Rasulullah ﷺ bersabda,

أَفْضَلُ المُؤْمِنِينَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَ أَكْيَسُهُمْ أَكْثَرُهُم لِلمَوتِ ذِكْرًا وَ أَحْسَنُهُم لَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

“Orang mukmin yang paling mulia adalah yang paling baik akhlaknya. Orang mukmin yang paling cerdas adalah yang paling banyak ingat mati dan paling baik persiapannya untuk hidup setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas." (HR. At-Tirmidzi dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhuma, Irwa’ul Gholiil: 682, Ash-Shahihah: 1384)

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

الناس منذ خلقوا لم يزالوا مسافرين وليس لهم حط عن رحالهم إلا في الجنة أو النار

"Manusia sejak diciptakan, tidak henti-hentinya menjadi musafir, dan tidak ada batas akhir perjalanan mereka kecuali di surga atau neraka."

والعاقل يعلم أن السفر مبني على المشقة وركوب الأخطار ومن المحال عادة أن يطلب فيه نعيم ولذة وراحة إنما ذلك بعد انتهاء السفر

"Dan orang yang berakal memahami bahwa perjalanan jauh itu berat dan bahaya, dan umumnya selama perjalanan tidak ada kenikmatan, kelezatan dan kenyamanan, kecuali setelah tiba di tempat tujuan."

ومن المعلوم أن كل وطأة قدم أو كل آن من آنات السفر غير واقفة ولا المكلف واقف وقد ثبت أنه مسافر على الحال التي يجب أن يكون المسافر عليها من تهيئة الزاد الموصل وإذا نزل أو نام أو استراح فعلى قدم الاستعداد للسير

"Dan juga dipahami bahwa setiap langkah kaki dan waktu yang dilalui selama perjalanan tidaklah berhenti, begitu pula seorang hamba tidak boleh berhenti, karena ia seorang musafir, yang seharusnya selalu siap melakukan perjalanan, yaitu mempersiapkan bekal yang cukup. Apabila ia mampir, atau tidur, atau beristirahat sejenak di satu tempat, maka ia harus siap untuk melanjutkan perjalanan." (Al-Fawaaid, hal. 190)

Wallahua'lam bishawab

Repost : Admin MPN.com

Silahkan dibagikan agar banyak yang mengetahuinya,semoga mendapatkan kemudahan dan pahala amal jariyah.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda : "Barang Siapa yang menyampaikan satu (1) Ilmu saja dan ada orang yang Mengamalkannya maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (Meninggal Dunia), dia akan tetap Memperoleh Pahala (Jariah),"(HR. Al-Bukhari).

Semoga bermanfaat 
Barakallah Fikum
(red)

Iklan mpn

Posting Komentar

0 Komentar