Pati - Desa Tajungsari Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, memiliki banyak potensi yang masih belum dimanfaatkan dan/ atau belum diolah secara baik, terutama pada sektor wisata.
Setiap desa memiliki potensi yang kadang masyarakat sekitarnya sendiri belum melihat potensi alam tersebut. Padahal sektor pariwisata merupakan salah satu sumber penghasilan dan bisa memberikan sumbangan yang sangat baik untuk kemandirian suatu Desa.
Akhir-akhir ini wisatawan beralih dari wisata konvensional beralih ke wisata yang memiliki rasa peduli terhadap lingkungan, alam, dan budaya. Wisata yang memberikan penghargaan terhadap lingkungan, alam, dan budaya tidak lepas dari dukungan lingkungan yang berada di desa, yang digerakkan untuk mendukung potensi wisata pedesaan.
Potensi wisata lokal yang ada di desa akhir-akhir ini sangat diminati oleh wisatawan yang rindu pada alam terbuka, interaksi dengan lingkungan, dan masyarakat lokal.
Setiap desa memiliki keunikan yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi desa tersebut. Daya tarik setiap desa dapat terlihat secara langsung atau membutuhkan upaya untuk menggali kembali.
Seperti halnya Desa Tanjungsari mempunyai keunikan dan daya tarik yang berpotensi menjadi desa wisata. Dari hasil penelusuran tim awak media berbagai sudut desa menampilkan pemandangan alam yang bagus dan benih wisata menonjol di area pemakaman Nyai Ageng Kenduruan, disana sudah sejak lama dikunjungi peziarah dari berbagai daerah bahkan bulan Mei 2020 juga sudah pernah dibangun dan diresmikan oleh Bupati Pati,Haryanto.
Menurut kesaksian Kepala Desa (Kades) Tajungsari, Yeki Hasan Amali, tempat tersebut dari dulu sudah dikeramatkan oleh masyarakat sekitar dan setiap hari ada saja yang berkunjung kesitu untuk berziarah dan berdo'a kepada Allah SWT, " tempat itu memang tidak pernah sepi pengunjung ada saja yang berkunjung baik dari kalangan masyarakat biasa sampai para pejabat , mereka sering mengadakan syukuran dan acara makan-makan disitu, bahkan setahun sekali setiap 1 suro (1 Muharram) desa kita mengadakan haul disitu untuk memperingati atau mengenang sekaligus berdo'a bersama di makam Nyai Kenduruan,"jelas Kades saat ditemui awak media di kantornya, Sabtu, (10/07/21).
"kami berniat untuk menjadikan tempat wisata di area tempat tersebut yang nantinya dikelola oleh BUMDes, untuk pembangunan memang sudah kami rencanakan di tahun 2022. Saya prihatin ternyata ada juga oknum yang tidak bertanggung jawab mengatas namakan sumbangan pembangunan makam hingga ke berbagai kantor di tingkat kecamatan dan ternyata dana yang didapat tidak digunakan untuk pembangunan, kami pun tidak tahu siapa oknum itu yang jelas sudah banyak yang melapor ke kami kalau sudah menyumbang, dari situlah maka kami akan benahi semua,"ungkapnya.
Tempat tersebut sangatlah cocok dijadikan destinasi wisata karena aksesnya juga sudah terbentuk dan tempat parkir juga lumayan luas, tinggal sedikit dibangun dan dikelola nantinya bisa menjadi tempat wisata yang menghasilkan dan bermanfaat bagi masyarakat,"imbuhnya.
Mengelola potensi desa untuk dijadikan tempat wisata perlu partisipasi masyarakat. Meskipun memiliki potensi yang sangat baik tetapi lingkungan masyarakat tidak mendukung, bisa jadi seluruh potensi tersebut bisa tidak memiliki hasil atau malah akan diambil oleh kelompok dari luar desa. Prinsip pengembangannya adalah sebagai salah satu produk wisata alternatif yang dapat memberikan dorongan bagi pembangunan desa yang berkelanjutan,"pungkasnya.
(Mury/AR)

0 Komentar