Pati - Pembangunan Talud yang terletak Di Desa Tanjungsari Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, Disinyalir Dikerjakan Hanya Asal Ada Bentuk Fisiknya (tanpa mementingkan kualitas),fakta dilapangan Proyek tersebut sudah mulai ambrol/rusak ada beberapa titik yang ambrol dalam sepanjang satu proyek.
Berdasarkan hasil temuan langsung dilapangan oleh tim mediapatinews,menemukan sebuah bangunan yang berada di desa Tanjungsari (jl. Waduk gunung rowo menuju balaidesa Tanjungsari/sebelah selatan jembatan arah dukuh tajung) sudah mulai rusak (ambrol) Disinyalir pekerjaan yang dikerjakan hanya asal-asalan,asal ada bentuk fisiknya saja,agar bisa mengambil keuntungan yang lebih banyak.
Berdasarkan penjelasan singkat dari warga (L) saat dimintai keterangan oleh tim mediapatinews menjelaskan jika proyek tersebut baru saja selesai dikerjakan beberapa bulan yang lalu (antara oktober atau november tahun 2020) namun kok sudah mulai ambrol padahal baru dan belum ada satu tahun,"jelasnya.
Berdasarkan penjelasan singkat Kades setempat,Ruba'i ketika dihubungi awak media lewat via phone seluler,yang keburu ditutup dengan alasan lagi ada tamu,menjelaskan jika pekerjaan talud yang sudah mulai ambrol tersebut sudah berjalan beberapa tahun ini,yang dikerjakan dengan cara Swakelola oleh warga sekitar yang tidak dikerjakan oleh pihak ketiga,adapun sumber anggaran yang diperoleh didapatkan dari BANKEU (kabupaten /edit).
Berdasarkan penjelasan dari narasumber (warga dan kades) yang simpang siur,dapat disimpulkan,adanya miss komunikasi,dan dalam pekerjaan proyek tersebut hanya dikerjakan dengan asal-asalan (asal ada wujud/bentuk fisiknya tanpa mempedulikan kualitas dan dampaknya),seberapa besarnya anggaran semestinya harus bisa menjaga kualitas agar Bangunan bisa awet.
Jika setiap titik proyek seperti ini,berapa besar kerugian negara dalam menggelontorkan anggaran untuk Infrastruktur pertahunnya,jika bangunan hanya bisa bertahan satu sampai dua tahun saja (ibarat kata bangunan non permanen).
Kami tim mediapatinews berharap supaya dinas terkait sudi kembali mendisiplinkan anak buahnya dan mensosialisasikan kedesa-desa agar dalam pengerjaan tiap proyek lebih diutamakan kualitas bukan sekedar kuantitas semata,yang demi memiliki hasil lebih dan/ atau hanya untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok.
Pengambilan gambar dan video 01/02 ±16:30 WIB
Bersambung
(AR tim)

0 Komentar