Keluh Kesah Seorang Petani Ketika Hasil Panennya Murah,Harga Pupuk Selangit Juga Langka

Pati - Menteri pertanian pernah berkata , bahwa petani adalah seorang pahlawan pangan , inikah balasan buat seorang pahlawan ketika hasil semua panen jadi murah meriah, bahkan kini harga pupuk mulai mahal bahkan langka dan juga harus disertai kartu tani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.


Lalu bagaimana nasib seorang pahlawan bangsa ini jika dibiarkan berlarut-larut, apakah memang seorang pahlawan pangan harus selalu jatuh bangkrut, sedangkan disisi lain mereka juga punya tanggung jawab, yakni memenuhi kewajiban pada keluarga, meskipun demikian mereka tak kenal lelah dan ia pun terus berjuang demi mencukupi kebutuhan keluarga.


Menurut pengakuan salah satu petani ketela (A) warga Cluwak mengeluhkan ke awak media "Ngenes harga ketela Turun lagi sedangkan Kebutuhan demi kebutuhan semakin hari semakin bertambah, "ngenekilah rekosone dadi wong cilik/beginilah rekasanya jadi orang kecil" .tuturnya
            Hasil panen yang cukup pupuk
             hasil panen yang memuaskan
      Hasil panen yang tidak cukup pupuk
              Hasilnya kurang memuaskan

Kami "petani" berharap semoga hal ini tidak dibiarkan berlarut-larut oleh dinas terkait dan segera menangani kasus ini, supaya harga pertanian dan juga pupuk distabilkan sehingga kami bisa mencukupi kebutuhan keluarga , apalagi disaat pandemi Covid-19 ini."tambahnya, senin 26/10 bulan lalu.


Seperti halnya, harga ketela saat ini di pati hanya tinggal Rp.900,00 . Sedangkan pada bulan lalu 18/09, harga ketela masih bekisar Rp. 1.300,00 dalam jangka waktu satu bulan harta turun dan selisih Rp. 400,00 . Lalu bagaimana nasib para petani ketela yang harganya semakin hari semakin turun dan/ atau ambruk ini. Anak istri mau dikasih makan apa , sedangkan untuk balik modal saja Tidak kuat (minus/rugi) sudah harga ketela turun,harga pupuk saklangit dan juga langka, ."Pungkasnya


Kami team mediapatinews.com berharap semoga dengan terbitnya berita ini, segera distabilkan harga-harganya oleh pemerintah sehingga tidak ada yang dirugikan,supaya kebutuhan hari-hari bisa terkafer semua, apalagi disaat pandemi saat ini yang faktor ekonomi serba susah, karna terbatasnya waktu untuk aktivitas diluar rumah.



(RN)

Iklan mpn

Posting Komentar

0 Komentar