Pati - Kini Kecamatan Gembong terkenal dengan beberapa tempat wisata, mulai dari waduk (bendungan jaman Belanda),air terjun sampai yang ter hits Agro Wisata Jollong,diantara salah satunya Wisata Buah Naga Jollong Dua yang terletak di lereng Gunung Muria.
Tempat wisata ini tampak Indah dan Asri setelah di kembangkan dan disulap oleh pihak PTPN IX dengan dikelola warga setempat (dukuh jollong II) dan sekitarnya, yang pada dulunya hanyalah berbentuk perkebunan kopi, namun sekarang disulap menjadi tempat-tempat wisata diantaranya Wisata Buah Naga yang kini makin ramai dipadati para pengunjung , baik lokal,luar kecamatan,bahkan luar kota bagi mereka yang penasaran, sambil refreshing melihat pemandangan keindahan di pegunungan,kecuali saat covid-19 ini.
Buat anda yang merasa penasaran dan belum tau arahnya anda bisa mengikuti petunjuk arah ini : dari pati kota ambil jalan menuju Ke-Kecamatan Tlogowungu, setelahnya ambil jalan lurus menuju ke-Wisata Waduk Gunung Rowo (WGR) ,setelah sampai portal dan/ atau pos penjagaan silahkan ambil kiri, karna jika ambil kanan anda masuk kawasan Wisata WGR. Setelahnya ikuti saja jalan besar yang mengarah naik ke Puncak Bukit Naga.
Namun ada sangat disayangkan setelah kami (media), Tempat wisata Yang kini kian ramai pengunjung setelah mendekati masuk kawasan jalannya masih dibiarkan dalam tahap Pengerasan (belum diaspal), mulai dari Sehabis kawasan pemukiman warga, ±500M yang belum diaspal dan/ atau Rabat ,Diduga belum pernah tersentuh aspal sama sekali alias masih grogal-grogal (basa jawa) meskipun tempat wisata sudah berdiri bertaun-taun.
Melihat itu sesampai di pos penjagaan dan/ atau Tempat tebus karcis masuk dan juga parkir pada hari Minggu 25/10 pukul ±13:00, dan kami dikasih karcis tersebut dengan membayar sejumlah nominal Rp. 17.000,00 untuk dua orang dan parkir(kami bayar) , dipos penjagaan ada empat (4) orang penjaga (dua cewe dan dua cowok), diantara salah satunya ada satpam.
Berhubung di pos penjagaan ada satpam kamipun bertanya tentang siapa yang mengelola tempat ini ke-penjaga dengan tujuan konfirmasi lebih lanjut "kenapa jalannya kok masih dibiarkan seperti ini sedangkan tempat wisata tersebut sudah lumayan lama dan juga ramai pengunjung, apalagi saat hari libur, jalan merupakan pokok sarana umum demi kenyamanan dan/ atau keselamatan bagi para pengunjung, apalagi saat ini mendekati musim hujan,yang biasanya mengakibatkan jalan tersebut licin,?" lalu scurity menjawab kalau yang mengelola sebut saja namanya pak (W) (Nama asli dan lengkap di tangan pimred)
Setelah mengetahui yang mengelola kami langsung naik untuk pengambilan gambar-gambar , usai pengambilan gambar kami istirahat sejenak sambil ngopi (ngolah pikir) , sehabis istirahat kami melanjutkan perjalanan untuk menggali informasi lebih lanjut.
Kami mampir ke kepala desa (Kades) setempat ber-Silaturrahmi sambil menggali informasi tambahan untuk melengkapi, tunggu penggalian tahap berikutnya,kami baru berhasil mengantongi nama dan alamat rumahnya, karna terpatok oleh waktu yang tidak memungkinkan.
Bersambung
(RN team)

0 Komentar