Pati - Berdasarkan Data Hasil penemuan dilapangan terkait Bantuan sosial tahun 2014 yang didapat kelompok ternak MUGI MULYO sampai detik ini 04/10 belum ada kejelasan,ketua kelompok ternak Desa Jembul Wunut diketuai (RM).
Menurut keterangan (RM) yang pembagiannya Sangat-sangatlah miris pada waktu pencairan dananya tempo dulu, karna waktu dana cair dia bingung dengan uang ini bagaimana cara pembagiannya , karna dia merasa punya kepala (Koordinator/K), maka uang tersebut dibawa kerumah (K),untuk minta petunjuk,dan meminta agar (K) yang membagi uang tersebut.
Yang Uniknya kelompok ternak hanya mendapatkan bagian Rp. 22.000.000,00 itupun masih dikurangi Rp. 450.000,00 untuk biaya konsumsi dan Rp. 200.000,00 untuk mantri hewan (PPl) jadi tinggal sisa Rp.21.350.000,00 dari jumlah Rp. 45.000.000,00."Ujarnya
Setelah ditanya siapa yang membawa : menjawab bahwa yang membawa waktu dulu (Koordinator) adalah inesial (R) yang sekarang menjabat jadi anggota DPRD Pati dari partai Nasdem, "tuturnya.
Setelah mendapat penjelasan dari ketua kelompok ternak, kami mencoba ke sang koordinator (R) yang Diduga dengan kasus Ingin Memperkaya diri sendiri dan kelompoknya pada 11/09 namun sayang tidak bisa ketemu dengan alasan lagi ada rapat di Desa sumberrejo,"saat tersambung lewat via phone".
Lalu pada Senin 14/09 kami konfirmasi ulang ke (R) untuk bertemu, setelah ketemu kami ngobrol dan menanyakan hal tersebut namun penjelasan (R) bahwa dia tidak merasa melakukan hal tersebut alias mengelak sambil memberi penjelasan itu bukan saya mungkin ada orang yang mengatas namakan saya(mengaku-ngaku kalau itu saya),"ujarnya
Bahkan (R) juga sedikit menceritakan kalau waktu baru jadi Dewan di periode 2019-2024 juga ada yang mendatangi dan seolah-olah mengintrogasi dia"Ujarnya saat kami temui di ruang kerjanya(kantor dewan).
Banyak yang berpendapat bahwa bansos yang selama ini di kucurkan diduga di pakai alat untuk memperkaya diri sendiri dan tiemnya, bahkan mulai tahun 2014- sampai sekarang jarang yang tersentuh oleh mata hukum.
Padahal pemerintah mengucurkan bantuan tersebut berharap kelompok ternak agar dapat meningkatkan kesejahteraan bersama Sehingga terbentuklah desa yang mandiri. Tapi malah banyak yang berbelok atau tidak sesuai dengan program pemerintah.
Bersambung
Ralat
(RN Tiem)

0 Komentar