Di Duga Ada Rekayasa Keluarga Meragukan Hasil Rapid Tes


PATI - Beredarnya kabar meninggalnya SL warga yang berdomisili di Desa Angkatan Lor RT.06 RW. 01 di RSUD Soewondo Pati karena Covid Selasa (12/10) , meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga. Status Covid yang diberikan kepada almarhum ketika meninggal , membuat keluarga tidak bisa menerimakan begitu saja akan status tersebut .


 Almarhum SL  dirawat di RSUD Soewondo pada Minggu (11/10) karena sakit yang dideritanya . Sebelumnya SL mempunyai riwayat sakit komplikasi yang sudah cukup lama dia derita. Hingga akhirnya setelah menjalani perawatan selama satu hari , Selasa (13/10) dirinya meninggal dunia .


Sebelum  sakit dan dirawat di RSUD Soewondo Pati , SL tinggal di Batam . Saat masih di Batam sebelum pulang ke Pati , dirinya ( SL red ) pernah melakukan pemeriksaan Rapid Tes di RS Batam  pada Selasa  (06/10) dengan hasil : Rapid Tes Anti Body , Anti Sars - Cov - 2 : Non Reaktif.


Pihak keluarga yang di wakili ST  istri almarhum ketika dikonfirmasi media pada Kamis (22/10) di kediamannya  sangat menyayangkan atas pemberian status Covid kepada almarhum suaminya "Surat yang menyatakan suaminya  SL positip Covid , dan itu bersifat rahasia , baru diketahui pada saat mengelar doa tahlil dirumah beberapa saat setelah suaminya meninggal . Itupun berita tersebut di ketahui oleh keluarga almarhum melalui pesan singkat WA yang di tunjukkan oleh salah satu perangkat desa ," jelasnya .

Kami sekeluarga sangat kaget dan tidak bisa menerimakan begitu saja akan status Covid yang tiba - tiba diberikan kepada almarhum suaminya. Terlebih  sebelum pulang ke Pati almarhum suaminya sudah pernah melakukan  pemeriksaan Rapid Tes di Batam dan dinyatakan Non Reaktif ," tegasnya .


Dan juga surat keterangan hasil Swab yang menyatakan positif Covid , baru di peroleh keluarga pasien saat menanyakan di RSUD Soewondo di hari Rabu (21/10) , delapan hari setelah meninggalnya almarhum ," ungkapnya .


Ada apakah sebenarnya ini dengan RSUD Soewondo ,?  Saat ditanya perihal penangganan lebih lanjut dari RSUD maupun dinas terkait pasca meninggalnya suaminya ,  kepada orang - orang yang  berinteraksi secara langsung seperti keluarga , warga kepada almarhum semasa masih hidup , SK menjawab " Tidak ada penangganan pemeriksaan seperti tes kesehatan maupun penyemprotan baik di rumah maupun lingkungan sekitar ." imbuhnya .


Setelah bapak meninggal , warga bergaul dengan keluarga saya juga tidak ada apa - apa . Di keluarga saya sendiri juga tidak ada apa - apa baik itu keluhan pusing , demam atau yang lainnya . Sangat  disayangkan dengan keputusan  dari RSUD Soewondo yang terkesan terburu - buru menyatakan almarhum meninggal  positif Covid ," pungkasnya.


(RN)

Iklan mpn

Posting Komentar

0 Komentar