Kendal - Medipatinews.com || Untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal membangun RSI Muhammadiyah II di Kecamatan Patean.
Peresmiannya telah di lakukan di ruang Pertemuan RSI Muhammadiyah Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri Rabu (4-6-2026).
Disamping peresmian RSI Muhammadiyah II juga diresmikan Instansi Radioterapi serta Ground breaking Pembangunan Gedung Kemoterapi dan Laboratorium Patologi Anatomi RSI Muhammadiyah Kendal.
Menurut dr Suhadi selaku Direktur RSI Muhammadiyah bahwa pembangunan RSI Muhammadiyah II dilaksanakan satu tahun lalu.
Memiliki tempat tidur 50 buah, dan masuk katagori tipe D, dengan anggaran sekitar Rp 45 milyar, Rp 35 milyar untuk pembangunan gedung dan Rp 10 milyar untuk alat kesehatan.
"Saat ini siap menampung pasien karena tenaga yang sudah di training di RSI selama enam bulan" kata Suhadi.
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari mengucapkan selamat atas peresmian rumah sakit ini.
Pihaknya mengapresiasi PDM Kendal yang telah bersinergi dengan pemerintah daerah sekaligus berkontribusi positif dalam berbagai bidang.
RSI Muhammadiyah merupakan rumah sakit swasta terbaik di Kendal yang telah memberi pelayanan maksimal pada masyarakat.
"Pemerintah daerah telah terbantu kaitannya dengan pelayanan kesehatan umat" kata Mbak Tika.
Ketua PD Muhamadiyah Ihsan Intizam menyebutkan saat ini kita memiliki lima rumah sakit dan siap memberikan pelayanan maksimal pada masyarakat.
Sementara itu Sekretaris Ditjen Kesehatan Lanjutan Kementrian Kesehatan RI Andi Saguni mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh RSI Muhammadiyah Kendal terkait layanan Radioterapi untuk pengobatan kanker.
"Sebelumnya pasien harus menunggu tiga-empat bukan untuk mendapatkan pelayanan di RS Kariadi Semarang" kata Andi Saguni.
Menurutnya dengan adanya pelayanan baru ini akan memudahkan masyarakat terutama di wilayah Pantura barat. Sehingga bisa menekan angka kematian penyakit kanker yang dinilai masih cukup tinggi.
Dikatakan penyakit kangker menjadi penyebab utama kematian di dunia.
Di Indonesia ada sekitar 400.000 kasus yang terdeteksi setiap tahun, angka kematian mencapai 242 kasus per tahun.
"Semoga dengan dibukanya pelayanan baru ini lebih membawa kemanfaatan pada umat" kata Andi Saguni.
Kegiatan diakhiri dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung kemoterapi dan laboratorium patologi anatomi untuk pengobatan kangker.
(Teguh)

0 Komentar