Arogansi Ka BPBD Kabupaten Pati Kepada Jurnalis, Diduga Alergi Dengan Jurnalis



Pati - Banyaknya keluhan masyarakat tentang simpang siur santunan keluarga yang ditinggalkan (ahli waris) akibat Covid-19 dan/ atau di Covidkan karena korban meninggal,awak media mencoba mencari kebenaran regulasinya. Minggu (15/08/21).

Santunan kepada keluarga yang berduka akibat Covid-19 sebesar Rp. 15.000.000,00 (Lima belas juta rupiah) oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) sudah ditiadakan sejak awal Februari 2021 dengan Surat Edaran Nomor 150/3.2/BS.01.02/02/2021 tentang Rekomendasi dan Usulan Santunan Ahli Waris Korban Meninggal Akibat Covid-19.

Karena banyak dari pihak keluarga yang mencurigai santunan tidak sampai ke tangan ahli waris padahal korban Covid-19 meninggal sebelum ada edaran dari Kemensos, seperti yang dialami oleh salah satu ahli waris mengatakan kalau suaminya dimakamkan dengan prokes covid -19 pada bulan Januari 2021 namun hingga kini santunan itu belum juga di dapatkan. 

Langkah awal awak media menghubungi Kepala Dinas Sosial (KA Dinsos) Kabupaten Pati,Muchtar melalui via Whatssap, awak media menanyakan? " Maaf pak ,mau tanya,kalau keluarga korban covid yang meninggal bulan januari 2021, dapat santunan gak? " dan dengan ramah KA Dinsos menjawab "Ngapunten kulo kirang faham mas., yang menangani secara teknis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)". ( maaf saya kurang faham mas,yang menangani secara tehnis BPBD).

Setelahnya awak media pun menghubungi Kepala BPBD,Budi Mulyawan melalui via Whatssap dengan bahasa sehalus mungkin diawali salam perkenalan dan dilanjut dengan pertanyaan namun bukanya menjawab malah balik tanya yang seakan-akan marah dengan menanyakan siapa yang mengarahkan untuk bertanya ke beliau "Yang mengarahkan ke saya siapa? Tolong sebut nama dan jabatannya "dua kali ditanya balik nanya,pertanyaan sebelumnya dari dia"Yang bilang kalau uang pemakaman itu diberikan kepada keluarga siapa?",Sampai akhirnya awak media meminta maaf karena telah mengganggu namun hingga berita ini diterbitkan belum mendapatkan balasan. 

Dari kisah tersebut patut dipertanyakan bahkan sangat patut untuk dipertanyakan, karena banyak pasien yang meninggal di Covidkan dan/ atau yang benar-benar Covid,ada apa dengan ka BPBD Pati,  ataukah sebenarnya Ka BPBD alergi dengan wartawan dan/ atau jurnalis?.

(Mury/red)

Iklan mpn

Posting Komentar

0 Komentar