Religi - Hukuman yang paling besar adalah ketika seseorang tidak merasakan bahwa dia sedang dihukum. Sehingga akhirnya dia terus-menerus merasa leluasa berbuat dosa, zalim dan maksiat. Akibatnya seseorang akan semakin tertipu dan jauh dari bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla. Hal ini adalah sesuatu yang justru sangat mengerikan...
Allah Azza wa Jalla memberikan sanksi kepada kaum Munafiqin dengan cara diperpanjang waktunya agar mereka terus bergelimang di atas kesesatan. Sehingga azabnya sangat keras. Juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah _istidraj_ (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.”
(HR. Bukhari Muslim)
Dan yang lebih berat dari itu ketika seseorang bergembira dengan perkara yang sebetulnya adalah hukuman dari Allah Azza wa Jalla yang diberikan kepadanya. Salah satu contohnya adalah ketika seseorang merasa sangat gembira ketika mendapatkan harta haram yang berlimpah. Padahal harta haram itu menambah beban siksa dalam api Neraka. Orang yang keadaannya seperti ini tidak akan pernah sukses mendapatkan ketaatan.
Ketika seseorang sudah mendapatkan manisnya kemaksiatan maka dia akan merasakan bahwa ketaatan adalah sesuatu yang sangat pahit dan getir. Sebaliknya orang yang sudah merasakan nikmatnya ketaatan pada saat itu artinya tidak akan pernah mau melakukan perbuatan maksiat. Kalaupun dia terjatuh ke dalam maksiat maka hatinya menjadi sedih. Hatinya akan menyesal.
Di antara siksa yang tersembunyi dan banyak sekali orang yang tidak menyadarinya adalah dicabutnya kenikmatan ketika bermunajat. Dicabut lezatnya beribadah kepada Allah Azza wa Jalla. Ketika berdzikir seseorang tidak merasakan kenikmatan, ketika shalat seseorang tidak merasakan kekhusyu'an, ketika membaca Al-Quran, tidak merasakan dampak positif apa-apa di hati dari ibadah puasa Ramadhan yang telah dijalaninya dan justru yang ada adalah ingin segera selesai. Ini semua adalah sanksi yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada hamba akibat maksiatnya kepada Allah Azza wa Jalla...
Oleh karena itu jika di dalam hati seorang Muslim mulai terasa berat untuk melakukan ketaatan, maka sudah sepantasnya seorang Muslim segera bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah Azza wa Jalla...
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa melakukan ketaatan tanpa "tapi" dan tanpa "nanti" untuk meraih ridha-Nya.
Repost : Admin MPN.com
Silahkan dibagikan agar banyak yang mengetahuinya,semoga mendapatkan kemudahan dan pahala amal jariyah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda : "Barang Siapa yang menyampaikan satu (1) Ilmu saja dan ada orang yang Mengamalkannya maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (Meninggal Dunia), dia akan tetap Memperoleh Pahala (Jariah),"(HR. Al-Bukhari).
Semoga bermanfaat
Barakallah Fikum
(red)

0 Komentar