indomiliter 19/01/2021
Sebelumnya perlu dipahami, bahwa Letter of Intent (LoI) bukanlah perjanjian atau kontrak pembelian suatu produk, melainkan baru pernyataan minat untuk mengakuisisi, sementara proses pembicaraan dan negosiasi masih harus dilakukan untuk kelanjutannya.
Nah, terkait rencana pengadaan kapal perang, rupanya ada yang terlewatkan dari warganet, bahwa Kementerian Pertahanan Indonesia pada Agustus 2020 telah mengeluarkan LoI kepada Kemenhan Perancis untuk pengadaan frigat La Fayette Class.
Bukan hanya frigat La Fayette Class, LoI yang ditandatangani Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga menyebut nama kapal selam Scorpene Class,rudal Exocet dan pesawat tempur Rafale. Ketiganya boleh dibilang sudah ramai dalam cuitan warganet,sebaliknya agak sepi tentang frigat La Fayette Class. Padahal sudah lebih dari sekali frigat ini mampir dan sandar dalam kunjungan persahabatan di Indonesia.
Lepas nanti,apakah LoI akan meningkat menjadi MoU dan berujung ke kontrak pembelian, namun menarik untuk dicermati,seperti apakah sosok frigat dengan kapabilitas stealth ini. La Fayette Class terbilang frigat yang lumayan laris di pasaran dunia,dibangun oleh Naval Group (d/h DCNS),populasi frigat ini setidaknya ada 20 unit.
Perancis sendiri mengoperasikan lima unit, yakni La Fayette (F710), Surcouf (F711), Courbet (F712), Aconit (F713) dan Guépratte (F714).
La Fayette Class dirancang dengan desain modular (terdiri dari 11 modul besar),dimana ciri khas dari strukturnya dibangun dari material light alloy dan glass-reinforced plastic,yang secara keseluruhan dipercaya dapat mengurangi bobot kapal. Kemudian zona-zona vital pada kapal dilapisi material Kevlar,sistem-sistem yang penting diproteksi sebagai redundan. Kompartemen para kru juga dilindungi terhadap ancaman serangan biologi,kimia dan nuklir.
Selengkapnya : https://www.indomiliter.com/indonesia-menyatakan-minat-pada-frigat-stealth-la-fayette-class-bagaimana-peluangnya/
(JR)

0 Komentar