TNI - Pangdam Jaya Mayjen TNI, Dudung Abdurachman mengatakan, saat ini masyarakat masih disibukkan dengan perdebatan ideologis tentang bagaimana esensi Islam dalam pemikiran atau gerakan.
"Oleh sejumlah kecil umat Islam istilah amar ma'ruf nahi munkar digunakan untuk seolah-olah melakukan klaim kebenaran sembari menegasikan yang lain," katanya dalam Acara Ngopi bareng Pangdam Jaya di Markas Kodam Jaya, Jakarta Timur, Rabu (25/11).
"Outputnya tentu hitam dan putih melahirkan tafsir tunggal, sehingga yang muncul di permukaan adalah wajah agama yang kaku dan maunya menang sendiri," sambung Dudung.
Menurutnya, agama Islam adalah agama yang memiliki kasih sayang untuk keseluruhan alam. Yang mana, di dalam kasih sayang itu adanya tenggang rasa untuk hidup berdampingan dengan yang lainnya dari golongan atau keyakinan yang berbeda.
"Sebab agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad melalui para ulama ini dengan jelas mengajarkan kebenaran, kebaikan serta menjauhi keburukan. Maka jika siapa pun melakukan keburukan lalu mengatasnamakan agama, ketahuilah itu bukan sejatinya agama, itu hanya mengatasnamakan agama," tegasnya.
"Rasulullah SAW mengajarkan bahwa dengan menyayangi orang lain maka seorang muslim akan memperoleh balasan kasih sayang yang jauh lebih besar dan lebih luas di dunia dan di akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda Allah hanya akan menyayangi hamba yang menyayangi makhluk-Nya, H.R Bukhari Muslim," sambungnya.
Dudung menjelaskan, Nabi Muhammad SAW itu Al-Aqra yang menyadari kasih sayang bukanlah kekurangan. Justru kasih sayang mampu menjadi metode ampuh dalam berdakwah dan menyelesaikan permasalahan.
"Nabi Muhammad pun bersabda, kelembutan yang ada di dalam segala sesuatu akan menyeimbangkannya dan kekerasan dalam segala sesuatu akan memperburuk-nya, HR muslim dan lain-lain," terangnya.
(Red)

0 Komentar