Teknik pembuatan embung meliputi penentuan tekstur tanah, kemiringan lahan, bentuk, ukuran penggalian tanah, kelapisan tanah, kelapisan plastik, penembokan dan pelapisan kapur. Pembentukan embung pada dasarannya adalah untuk mengairi lahan pertanian terutama pada musim kemarau.
Manfaat lain dari embung adalah dibidang perikanan yang bisa dijadikan untuk kolam pemeliharaan ikan atau sebagai persediaan minuman ternak maupun keperluan rumah tangga.
Pertanian di desa Gebang ketika tanam hanya saat musim hujan tiba, karna petani didesa Gebang menggunakan sistim tadah hujan,untuk itulah saran dari sebagian masyarakat & para petani agar embung yang selama ini kecil diperluas dan diperdalam agar bisa menampung air lebih banyak sehingga masyarakat & para petani bisa menggunakan air di embung untuk bercocok tanam & keperluan yang lainnya.
Dilain kesempatan didesa Gebang memang sedang ada pembuatan normalisasi saluran air dengan menggunakan alat berat berupa dua (2) excavator dan 2 doser, untuk alat bantu proses pelebaran embung sekaligus pendalaman.
rehab embung sangatlah penting untuk pengairan di area persawahan suatu desa,dengan harapan setelah direhab diharapkan dapat mengairi sawah-sawah disekitaran embung tersebut, manakala dibutuhkan pengairan saat mengalami kekeringan.
Berhubung karna tanah area damping sebagian dibuang keluar maka kami (media) mencoba untuk mengklarifikasi, ke kantor desa setempat pada 01/09(bulan lalu), saat mau dimintai keterangan kades gebang menjelaskah bahwa proyek embung tersebut sudah di serahkan ke sekdes untuk pengelolaanya, jadi kades setempat mengarahkan untuk konfirmasi sama sekdesnya, namun sayang saat kesempatan itu kebetulan sekdes pas keluar.
Diharapkan dengan anggaran yang tertera dalam papan proyek dapat mengcover semua pelaksanaan proyek ini.syukur-syukur ada kelebihan agar bisa untuk pengerjaan yang lainnya supaya embung nantinya bisa optimal dalam Rehabnya"tutur kades.
Selang beberapa pekan kami menghubungi sekdes(carek) untuk kami mintai keterangan terkait pelaksanaan embung karna area dampingnya ada yang dibuang keluar.
Sekdes menjelaskan memang benar area damping ada yang dibuang keluar namun kami tidak pernah ada dilokasi apalagi sampai menerima uang dari jual tanah area damping , karna semuanya langsung warga sendiri yang langsung mengambilnya dengan bekerjasama dengan para supir armada untuk ganti transport armada,,tanpa campur tangan pihak desa"Ujarnya.
Jadi kesimpulannya embung yang tahap rehap pelebaran dan pendalaman, adapun lokasi embung terletak disebelah timur desa gebang itu langsung diambil oleh warga sendiri ,dan pihak desa tidak meminta uang sama sekali.
Bersambung
(RN)

0 Komentar